Tour Gunungkidul, Candi Plaosan Jogja merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Jawa Tengah. Tempat wisata ini menyimpan banyak sekali sejarah mengenai kerajaan yang ada di Indonesia pada masa lampau. Kawasan ini juga memiliki banyak peninggalan bersejarah yang dapat dilihat secara nyata yang menjadi bukti peradaban kerajaan Buddha di Indonesia.
Indonesia memang memiliki banyak sejarah dan kebudayaan. Mulai dari budaya-budaya yang ada di Indonesia, ratusan hingga ribuan budaya dan bahasa ada di Indonesia. Dari negara yang tersusun atas kepulauan ini, banyak sekali suku-suku yang mendiami suatu daerah di pulau-pulau Indonesia, yang masing-masing memiliki keunikan dan kearifan lokal tersendiri.
Tidak sampai di situ saja, Indonesia juga memiliki banyak peninggalan-peninggalan bersejarah yang sangat memukau dan tidak dimiliki oleh negara-negara lain. Mulai dari banyaknya peninggalan bangunan-bangunan masyarakat kuno, hingga banyaknya fosil-fosil purbakala berupa hewan, tumbuhan, hingga manusia purba.
Hal ini tentu menjadi keunggulan tersendiri bagi Indonesia. Indonesia merupakan negara yang multikultural atau pluralisme, karena memiliki banyak kebudayaan yang sangat bervariasi. Meskipun demikian, segala perbedaan tersebut tetap dalam satu wadah, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Salah satu peninggalan bersejarah yang ada di Indonesia dan patut kita jaga, banggakan, dan kita lestarikan adalah Candi Plaosan Jogja. Candi ini menjadi salah satu bagian kecil dari peninggalan bersejarah yang ada di Indonesia.
Meskipun demikian, peninggalan bersejarah ini harus tetap dijaga dan dilestarikan sebagai warisan budaya di Indonesia. Bahkan, berbagai peninggalan bersejarah yang ada di Indonesia pun juga turut diakui sebagai warisan kebudayaan dunia.
Lokasi Candi Plaosan Jogja
Candi yang sering disebut dengan Candi Kembar ini berada di Dusun Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Candi ini juga terletak tidak jauh dari kompleks candi-candi lain di Jawa Tengah, tepatnya Candi Sewu atau Candi Prambanan.
Secara lebih tepatnya, Candi yang satu ini berjarak sekitar 1 kilometer arah timur laut dari Candi Prambanan. Selain itu, kawasan candi ini juga terbagi menjadi dua bagian, yakni Candi Plaosan Kidul yang berarti Selatan, dan Candi Plaosan Lor yang berarti Utara.
Untuk menempuhnya dari Kota Yogyakarta, lokasi candi ini sangat mudah dan cukup dekat untuk dijangkau. Dari pusat Kota Yogyakarta, Anda hanya perlu menuju ke arah Solo dengan perjalanan sekitar40 menit saja.
Banyak petunjuk jalan yang siap mengarahkan rute Anda menuju Candi Plaosan Jogja. Dengan demikian, Anda akan dengan mudah untuk menemukannya. Terlebih lagi, lokasinya yang tidak jauh dari Candi Prambanan akan lebih memudahkan Anda untuk mencapai kawasan bersejarah di Dusun Plaosan ini.
Baca Juga : Sewa Mobil Hiace Jogja Murah Cukup Dengan 900 rbuan
Apabila Anda tidak membawa kendaraan, Anda bisa menaiki bus jurusan Jogja – Solo. Kemudian Anda harus turun di Terminal Prambanan. Opsi lainnya, Anda bisa menaiki bus Trans Jojga rute 1A/2A dan turun di halte Prambanan. Setelah itu, Anda bisa menuju Candi Plaosan Jogja dengan ojek, jalan kaki, atau bahkan naik andong.
Kawasan Candi Plaosan Jogja
Candi yang terletak di Dusun Plaosan ini memiliki kawasan yang dikelilingi oleh parit dengan bentuk persegi panjang. Parit memiliki ukuran lebar 10 meter dengan kedalaman sekitar 2,5 meter. Parit tersebut mengelilingi kompleks Candi Plaosan dengan ukuran 440 meter x 270 meter.
Sementara itu, di luar parit yang mengelilingi kompleks candi ini, terdapat pagar persegi panjang. Pagar ini mengelilingi parit dan kawasan candi dengan ukuran 460 meter x 290 meter. Dari bangunan parit ini saja, kita sudah bisa melihat peninggalan yang bersejarah yang begitu memukau.
Adanya pagar ini menjadi petunjuk bahwa kompleks Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul adalah satu kawasan. Sebab, kedua kompleks candi tersebut berada di dalam satu kawasan atau berada di dalam pagar dan parit yang mengitarinya.
Di samping itu semua, ada yang istimewa dengan kawasan candi yang satu ini. Bangunan bersejarah yang ada di kawasan ini merupakan Candi peninggalan masyarakat Buddha. Akan tetapi, bangunannya memiliki konsep campuran dengan bangunan candi Hindu di Indonesia.
Hal ini yang menjadikan kawasan Candi Plaosan Jogja adalah peninggalan bersejarah yang cukup unik di Indonesia bahkan dunia. Di mana Candi Buddha memiliki konsep bangunan campuran dengan Candi Hindu.
Sejarah Candi Plaosan Jogja
Candi Plaosan Jogja menjadi peninggalan yang sangat bersejarah yang menjadi bukti nyata adanya sistem kerajaan di tanah air pada zaman dahulu kala. Selain itu, kawasan candi ini juga memiliki sejarah tersendiri, khsususnya hal yang melatarbelakangi pembangunan kawasan candi ini.
Pada awal mulanya, kawasan candi ini dibangun atas dasar pernikahan yang dilaksanakan oleh Rakai Pikatan dengan Pramordhawardani. Pernikahan ini menjadi salah satu pernikahan yang banyak ditentang oleh banyak pihak.
Banyak masyarakat maupun keluarga kerajaan yang resah dan menolak dengan pernikahan tersebut. Hal ini dikarenakan kedua calon pengantin memiliki beda keyakinan. Rakai Pikatan berasal dari Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu.
Sementara itu, Pramordhawardani berasal dari Dinasti Syailendra dengan agama yang dianut adalah agama Buddha. Perkara inilah yang menimbulkan keresahan di antara kedua belah pihak. Namun demikian, atas dasar cinta keduanya akhirnya bisa menikah.
Rasa cinta yang tumbuh secara naluriah di antara keduanya ternyata mampu mengesampingkan perbedaan agama yang dianut oleh keduanya. Hingga kemudian, seluruh masyarakat dan kerajaan dari kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk bisa melangsungkan pernikahan.
Sebagai lambang cinta yang besar kepada istri, Rakai Pikatan kemudian membangun sebuah candi yang dipersembahkan untuk sang istri. Candi ini juga dibangun untuk memberikan kebebasan kepada sang istri untuk menganut agama sesuai dengan keyakinannya.
Arsitektur candi yang menggabungkan antara Candi Buddha dengan Candi Hindu juga menjadi alat yang dapat menyatukan perbedaan atau toleransi umat beragama. Dari Candi Plaosan Jogja ini, dapat diketahui bahwa kekuatan cinta mampu menyatukan perbedaan dan membangun kehidupan yang sejahtera.
Pada Candi Plaosan Jogja, juga terdapat pahatan relief yang menggambarkan sosok pria dan wanita. Relief tersebut dapat diinterpretasikan sebagai perasaan cinta Rakai Pikatan dan prmordhawardani.
Relief yang bergambar seorang pria menjadi bentuk kekaguman Pramordhawardani terhadap sang suami, sementara relief yang bergambar seorang wanita menjadi bentuk cinta Rakai Pikatan terhadap istri.
Kompleks Candi Plaosan Lor
Kompleks candi bagian utara ini memiliki dua pasang arca Dwarapala yang terletak di depan pintu masuk. Sepasang arca terletak di pintu masuk utara, sedangkan sepasang arca lainnya terletak di pintu masuk selatan.
Arca tersebut memiliki ketinggian yang sama dengan tubuh manusia sesungguhnya. Posisi arca tersebut duduk dengan kaki kanan yang terlipat, dan kaki kiri ditekuk di depan tubuh. Adapun tangan kanan arca memegang sebuah gada dan tangan kiri diletakkan di atas lutut kiri.
Kompleks ini memiliki dua bangunan candi utama yang tingkat dua. Bangunan tersebu menghadap ke barat dengan tiap bangunan dikelilingi oleh pagar batu. Pagar batu yang mengelilingi candi utama tersebut dikelilingi oleh candi perwara yang mulanya berjumlah 174 buah dengan 58 candi kecil dan 116 bangunan stupa.
Selain itu, ada pula 7 candi yang berbaris di tiap sisi utara dan selatan candi utama. Terdapat 19 candi yang berbaris di timur dan belakang kedua candi utama. Sementara itu juga ada 17 candi yang berbaris di depan dua candi utama.
Dari setiap sudut barisan candi perwara juga masih terdapat sebuah candi kecil yang dikelilingi dua barisan umpak batu yang dibatasi dengan bandi kecil di setiap sudutnya.
Pada sisi barat dari pagar batu yang mengitari candi utama, terdapat gerbang gapura paduraksa yang dihiasi deretan mahkota kecil. Adapun puncak dari ata gapura tersebut berentuk persegi dengan mahkota kecil di atasnya.
Bangunan candi utama di kompleks Candi Plaosan Lor memiliki ketinggian sekitar 60 cm tanpa selasar di kelilingnya. Candi utama tersebut juga dilengakapi dengan tangga yang menuju pintu dengan hiasan kepala naga pada pangkal pipi tangga.
Sementara itu, pada bagian pintu juga terdapat hiasan berupa motif bunga dan sulur. Kemudian pada atas ambang pintu dihiasi dengan kepala Kala yang tidak memiliki rahang bawah.
Ruangan Candi Plaosan Lor
Pada dinding luar kedua bangunan candi utama, terdapat hiasan relief yang bergambar pria dan wania yang tengah berdiri tegap. Ukuran relief tersebut cukup besar, yakni seukuran manusia sesungguhnya. Relief pria terdapat di dinding bagian selatan, sementara relief wanita digambarkan pada dinding bangunan bagian utara.
Bangunan utama tersebut juga memiliki 6 ruangan, di mana 3 ruangan berada di bagian bawah, 3 ruangan lainnya di lantai atas. Meskipun saat ini lantai pembatas kedua tingkat tersebut sudah tidak ada, namun bekas dari bangunan lantai masih nampak dengan jelas.
Pada ruangan tengah, terdapat tiga arca Buddha yang duduk berbaris di atas padadmasana dengan menghadp ke arah pintu. Sementara itu, pada dinding kiri dan kanan, terdapat relung yang digunakan untuk tempat penerangan. Lebih tepatnya, relung ini berada di antaran relief Kuwera dan Hariti.
Dalam ruangan tersebut, juga terdapat pintu yang menghubungkan ruangan tengah dengan dua ruangan yang ada di sampingnya. Masing-masing pintu terletak di dekat pintu masuk candi utama.
Sementara pada pelataran utara, terdapat batu berbentuk persegi yang kemungkinan digunakan untuk meletakkan sajian. Batu tersebut juga dikelilingi oleh deretan umpak batu. Selain itu, juga terdapat 6 stupa besar dan juga teras batu yang berukuran lebih kecil yang terletak di selatan kompleks candi ini.
Kompleks Candi Plaosan Kidul
Kompleks candi bagian selatan ini pertama kali ditemukan oleh arkeolog Belanda, yakni Ijzerman pada tahun 1909. Penemuan ini diawali dengan penemuan 16 candi kecil yang sudah mengalami kerusakan.
Candi Plaosan Kidul terletak di selatan Candi Plaosan Lor yang terpisahkan oleh jalan raya. Apaun candi utamanya telah runtuh dan hanya tersisa beberapa candi perwara saja. Hal ini menjadikan penelitian terkait dengan bagian-bagian maupun ruangan yang ada di Candi Plaosan Kidul masih belum maksimal.
Pembangunan Candi Plaosan Jogja
Pembangunan Candi Plaosan Jogja diperkirakan dilaksanakan pada awal abad 9 M, yakni pada masa pemerintahan Rakai Pikatan yang berasal dari Kerajaan Mataram Hindu. Terkait dengan pembangunan candi ini, terdapat beberapa teori dari para ahli, di antaranya:
- Pendapat J. G. De Casparis, G. De Casparis adalah filolog dari Belanda, di mana ia mendukung teori pembangunan Candi Plaosan Jogja yang ada. Casparis berpedoman pada isi Prasasti Cri Kahulunan yang berasal dari tahun 842 M yang menyebutkan bahwa pembangunan candi ini dilakukan oleh Ratu Sri Kahulunan dengan dukungan sang suami.
Menurut Casparis, Ratu Sri Kahulunan adalah gelar yang dimiliki oleh Pramodhawardani yang merupakan putri Raja Samarattungga, Dinasti Syailendra. Ratu tersebut beragama Buddha dan menikah dengan Rakai Pikatan yang beragama Hindu.
- Anggraeni
Anggraeni adalah sejarawan asal Indonesia yang menyatakan bahwa Candi Plaosan Jogja telah ada sebelum masa pemerintahan Rakai Pikatan. Sementara menurutnya, Ratu Sri Kahulunan adalah ibunda dari Rakai Garung yang memerintah Kerajaan Mataram sebalum Rakai Pikatan.
Anggraeni juga beranggapan bahwa masa pemerintahan Rakai Pikatan termasuk singkat, sehingga tidak memungkinkan jika Rakai Pikatan mampu membangun candi sebesar Candi Plaosan Jogja ini.
Di samping kedua teori tersebut, berdasarkan penemuan prasasti di kompleks Candi Plaosan Kidul pada tahun 2003, diperkirakan candi ini berasal dari abad 9 M. Hal ini tentu mendukung pendapat dari Casparis.
Prasasti yang ditemukan tersebut terbuat dari bahan emas dengan ukuran 18,5 cm x 2,2 cm. Dalam prasasti tersebut, termuat tulisan dengan huruf Jawa Kuno yang menggunakan bahasa Sanskerta.
Meskipun belum diketahui dengan pasti terkait dengan isi prasasti tersebut, namun Prasdjo yang merupakan Epigraf menguatkan bahwa Candi Plaosan Jogja dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.
Mitos Terkait dengan Candi Plaosan Jogja
Yang tidak kalah menarik selain dengan sejarah dan bukti nyata peninggalan bangunan bersejarah ini adalah mitos yang ada di kawasan candi tersebut. Berdasarkan mitos yang ada, pasangan yang datang ke kawasan candi ini akan memiliki hubungan yang langgeng.
Hal ini tentu menjadikan banyak para wisatawan yang datang berkunjung bersama dengan pasangannya. Kebanyakan dari pengunjung ini berharap bahwa hubungan keduanya bisa terjalin dengan baik dan akan langgeng.
Meskipun demikian, hal ini hanyalah mitos yang beredar dan menjadi kisah yang terus diturunkan sebagai bunga dari sejarah yang ada. Belum ada penelitian yang lebih lanjut untuk membuktikan mitos yang ada.
Selain itu, mitos ini juga berbanding terbalik dengan mitos yang ada di Candi Prambanan yang letaknya tidak jauh dari Candi Plaosan Jogja. Candi yang satu ini memiliki mitos bahwa pasangan yang datang ke Candi Prambanan tidak akan memiliki hubungan yang langgeng.
Hubungan pasangan yang datang berdua ke Candi Prambanan akan retak. Mitos ini berbanding terbalik dengan mitos yang beredar di Candi Plaosan Jogja.
Kegiatan yang Bisa Dilakukan Ketika Berlibur di Candi Plaosan Jogja
Di samping menjadi tempat wisata yang penuh sejarah dan kisah cinta yang begitu luar biasa, di tempat ini masyarakat atau pengunjung juga bisa menikmati liburannya. Para pengunjung bisa melakukan berbagai kegiatan yang mengasyikkan untuk menghabiskan waktu santai di Candi Plaosan Jogja ini.
Dengan demikian, selain belajar mengenai sejarah sistem kerajaan di Candi Plaosan Jogja, Anda juga bsia menikmati liburan dan waktu santai bersama teman ataupun keluarga. Tentu saja liburan akan terasa hambar jika tidak melakukan berbagai aktivitas yang menarik dan menyenangkan.
Berikut ini beberapa kegiatan yang bisa Anda lakukan bersama dengan teman-teman, pasangan, maupun keluarga Anda di Candi Plaosan Jogja:
-
Menghadiri Festival Candi Kembar
Festival Candi Kembar merupakan suatu festival tahunan yang dilaksanakan di kawasan Candi Plaosan Jogja. Dalam acara festival ini, akan ditampilkan berbagai jenis tarian yang berasal dari berbagai daerah yang ada di nusantara.
Adapun nama Candi Kembar ini berasal dari bangunan candi yang ada di kawasan Candi Plaosan Jogja yang identik. Oleh karena itu, candi ini juga sering disebut dengan nama Candi Kembar, termasuk nama festival yang diadakan di kawasan candi ini.
Di daerah Klaten, Jawa Tengah, acara ini juga menjadi acara festival terbesar yang diadakan. Banyak kebudayaan di tanah air yang ditampilkan untuk menghibur para pengunjung sekaligus melestarikan budaya yang ada.
Kegiatan ini juga ditujukan untuk mempromosikan wilayah Jawa Tengah atas potensi yang dimilikinya. Dengan adanya festival ini diharapkan para pengunjung bisa mengetahui berbagai potensi yang ada, serta bisa meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke Jawa Tengah.
Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Candi Plaosan Jogja, Anda bisa datang pada saat festival ini dilaksanakan. Selain menikmati keindahan candi, Anda juga bisa menikmati festival budaya yang ada.
-
Temple Running yang Mengesankan
Anda pernah menonton Tomb Raider? Ya, film ini dibintangi oleh artis hollywood papan atas yang beraksi di kawasan Angkor Watt, Thailand. Bagi Anda yang gemar dengan aktivitas seperti ini, Candi Plaosan Jogja bisa menjadi salah satu tempat yang mendukung.
Candi ini memiliki alamam yang sangat luas yang penuh dengan rerumputan hijau yang nyaman. Dengan demikian, Anda bisa berlari mengelilingi atau menyusuri Candi Plaosan Jogja sembari membakar kalori untuk lebih sehat.
Selama berlari-lari, Anda juga bisa menikmati berbagai keindahan yang disuguhkan di tempat bersejarah ini. Nuansa yang kuno dari reruntuhan bangunan candi, serta akar-akar pepohonan yang membelit reruntuhan menjadikan suasana di sana sangat mengesankan.
Aktivitas ini akan sangat lebih menarik jika Anda melintasi dan menyusuri deretan candi yang berada di sekitar Candi Plaosan Jogja. Candi Prambanan dan Candi Sojiwan menjadi candi-candi yang bisa Anda kunjungi untuk lebih menikmati dan belajar sejarah kerajaan yang ada di tanah air.
Bersama dengan pasangan ataupun keluarga, aktivitas ini akan sangat menyenangkan untuk Anda lakukan. Liburan juga akan lebih berkesan dan tidak mudah terlupakan.
-
Menikmati Indahnya Sunrise dan Sunset
Keindahan alam yang masih terjada di sekitar kawasan Candi Plaosan Jogja siap menyejukkan liburan Anda. Kawasan candi yang masih sangat alami menjadikan tampilan di kawasan candi ini sangat memukau. Selain menikmati keindahan peninggalan bersejarah, Anda juga bisa menikmati keindahan alam yang ada.
Salah satunya, Anda juga bisa menikmati keindahan sunrise dan sunset di kawasan Candi Plaosan Jogja. Baik sunrise maupun sunset di kawasan candi ini, akan memanjakan mata Anda dengan pemadangan yang begitu indah.
Lokasinya yang berada di tengah sawah yang alami menjadikan tampilan kawasan candi ini lebih eksotis. Sinar mentari yang begitu lembut siap menyinari bebatuan candi dan menjadikannya begitu menawan.
Siluet candi di pagi hari maupun di sore hari dengan langit yang begitu indah bisa Anda temukan di Candi Plaosan Jogja. Hal ini bisa menjadi spot foto dengan hasil yang luar biasa.
Dengan demikian, Anda bisa berangkat sejak dini hari maupun sore hari untuk menikmati keindahan sunrise atau sunset. Dijamin, liburan Anda akan sangat berkesan dan menjadikan Anda ingin kembali lagi suatu saat nanti.
-
Rileks dan Kontempolasi
Kawasan Candi Plaosan Jogja masih begitu natural, dengan alam yang masih sangat hijau dan asri. Kawasan ini juga jauh dari keramaian kota yang panas, sesak, bising, dan banyak akan polusi yang tidak menyehatkan.
Di kawasan Candi Plaosan Jogja, Anda akan menemukan tempat yang sangat tenang, asri dan sejuk yang pas untuk Anda gunakan bersantai dan kontempolasi. Anda bisa bersantai dengan menikmati makanan dan minuman yang tersedia dan melupakan penat dan stress.
Kawasan yang begitu tenang di Candi ini juga menjadikan Anda akan lebih tenang untuk merenungkan dan menata kembali hidup Anda. Dengan ini, Anda bisa juga bisa merefresh pikiran Anda agar setelah liburan nanti, pikiran akan lebih segar dan mampu berpikir dengan jernih.
Hirup udara segar yang ada di kawasan candi ini. Pejamkan mata sejenak dan rasakan segarnya udara yang bersih. Tenang dan dengarkan gemericik air, hembusan angin, gesekan daun, dan berbagai suara alam lainnya.
Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan pikiran yang lebih segar, jernih, dan bersih. Anda juga bisa lebih siap dalam menghadapi berbagai hal yang akan Anda temui di lingkungan sekitar Anda, seperti pekerjaan, pelajaran, dan sebagainya.
-
Bersepeda Santai
Salah satu kegiatan favorit yang bisa dilakukan di kawasan Candi Plaosan Jogja adalah bersepeda. Banyak para pengunjung yang datang dengan membawa sepeda dan berkeliling kawasan candi dengan santai.
Bersama dengan keluarga, teman ataupun pasangan, menjadikan kegiatan bersepeda menjadi lebih mengasyikkan dan menyenangkan. Sembari bersepeda, Anda bisa menikmati keindahan alam dan indahnya bangunan-bangunan candi yang bersejarah.
Baca Juga : Paket Wisata Jogja 1 hari MurahÂ
Untuk melakukan aktivitas ini, akan lebih baik jika Anda memilih waktu pagi hari maupun sore hari. Dengan demikan, kegiatan biking Anda akan lebih santai, nyaman, dan berudara segar. Anda juga akan terhindar dari terik yang begitu menyengat.
Selain mengelilingi kawasan Candi Plaosan Jogja, Anda juga bisa mengambil rute-rute lain seperti menyusuri kawasan Selokan Mataram, kawasan perkampungan, serta persawahan. Anda juga bisa mengunjungi candi-candi lain yang tak kalah mengesankan.
-
Wisata Kuliner
Setelah seharian berkeliling dan menikmati keindahan di kawasan candi ini, Anda juga bisa menikmati wisata kuliner yang ada. Sembari beristirahat, Anda bisa menikmati hidangan khas yang ada.
Berbagai jajanan, makanan berat, ataupun berbagai jenis minuman bisa Anda temukan di kawasan candi ini. Harga-harga makanan dan minuman yang tersedia pun juga cukup terjangkau, sehingga Anda bisa tetap hemat.
Tempat Wisata Lain di Dekat Candi Plaosan Jogja
Bagi Anda yang hendak berkunjung ke Jawa Tengah maupun Daerah Istimewa Yogyakarta, Anda bisa memilih tempat wisata ini untuk Anda kunjungi. Dengan mengunjungi tempat ini, Anda akan mendapatkan berbagai hal, mulai dari sejarah, keindahan alam, hingga kekayaan budaya di tanah air.
Selain itu, di tempat ini, Anda juga bisa mengunjungi berbagai tempat wisata lainnya yang tak kalah menarik. Beberapa di antaranya adalah Candi Prambanan, Candi Sojiwan, dan Candi Sewu. Dengan demikian, liburan Anda akan lebih bervariasi dan begitu berkesan.
Candi Plaosan Jogja menjadi salah satu peninggalan bersejarah yang patut kita banggakan dan kita lestarikan. Bangunan dan reruntuhan yang tersisa menjadi bukti nyata sistem kerajaan yang ada di Indonesia pada zaman dahulu kala.