Tour Gunungkidul, Masih begitu familiar terdengar di khalayak umum tentang sebuah destinasi wisata ziarah di Jogjakarta. Lokasi ini begitu istimewa bagi rakyat Jogja maupun kita sebagai masyarakat Indonesia dengan 2 organisasi agama islam terbesar di Negri ini. Masjid gede kauman yang berlokasi di lingkungan Kraton Jogjakarta dan sekaligus menjadi pusat penyebaran agama islam pada masa lalu. Berdiri kokoh dengan bangunan bergaya arsitek khas Jawa Masjid Gede Kauman berlokasi di kampung kauman pada saat ini. Di mana kampung kauman ini berada tepat di sebelah barat alun alun utara Kraton Jogjakarta.
Pembangunan Masjid Gedhe Kauman dimulai pada hari Ahad tanggal 29 Mei 1773. Masjid Gedhe yang didirikan di atas tanah seluas 16000 m2 yang dilaksanakan delapan belas tahun setelah berdirinya kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat melalui perjanjian Giyanti 13 Februari 1755.
Baca Juga : Sewa Mobil Jogja
Arsitek untuk pembangunan Masjid Gedhe Kauman adalah RM. Wiryo Kusuma. Masjid Gedhe memiliki atap bersusun tiga yang disebut“Tajuk Lambang Teplok”, dilengkapi mastaka/mustoko yang berbentuk gada dengan hiasan daun kluwih, daun nanas dan bunga matahari . Makna daun Kluwih adalah linuwih, atau punya kelebihan yang sempurna, sementara gadha yang berarti tunggal, hanya mengakui ke-Esa-an Allah SWT.
Sistem atap tumpang tiga ini memiliki makna kesempurnaan hidup melalui tiga tahapan kehidupan manusia dalam beragama yaitu atau sangkan paraning laku agama.Keseluruhan struktur atap utama ditopang oleh 36 tiang kayu jati Jawa utuh tanpa sambungan.
Lokasi Kunjungan wisata ketika berada di kawasan Kampung Kauman :
- Masjid Gedhe Kauman
- Makam Nyai Ahmad Dahlan
- Musholla ‘Aisyiyah
- Langgar Kidoel KHA Dahlan
- Monumen Perjuangan Kauman (Monumen Syuhada’)
Masjid Gede Kauman juga menjadi sebuah simbol kuno tentang konsep perkembangan kehidupan masyrakat di masa lalu. Pada jaman dahulu saat negri ini masih terdiri dari kerajaan kerajaan maka konsep pengembangan dan pemberdayaan ratyaknya sudah sangat terlihat. Di setiap daerah yang menganut sitem kepemerintahan kerajaan pasti menerapkan tentang konsep “Catur Gatra Tunggal” atau 4 pilar yang mejadi satu kesatuan yang meliputi kraton (pusat kepemerintahan) alun alun (area publik) pasar (perputaran ekonomi) lokasi peribadatan (masjid, pure dll). Selain sebagai pusat perkembangan organisasi Muhammadiyah masjid gede kauman sudah terlebih dahulu di gunakan oleh masyarakat untuk beribadah.
Baca Juga : Rental Hiace Jogja Murah
Kampung kauman merupakan kampung yang dimana para pemuka agama tinggal dan menjadi satu daerah atau kawasan dan akhirnya di sebutlah kauman (kauman=pemuka/tokoh). Di kampung kauman inilah KH Ahmad Dahlan di lahirkan dan akhirnya muncullah organisasai Muhammadiyah.