Tour Gunungkidul, setelah jalan-jalan dan shoping di Malioboro, sempatkanlah sebentar untuk mampir ke Museum Benteng Vredeburg yang berlokasi di selatan Pasar Beringharjo, tidak jauh dari perempatan Kantor Pos Besar. Benteng Vredeburg ini adalah loji (bangunan besar khas Belanda) tertua dari seluruh bangunan Indis yang ada di Malioboro dan Titik Nol Kilometer. Bangunan megah ini mempunyai rangkaian catatan sejarah yang panjang, sehingga sayang apabila terlewatkan untuk dikunjungi.
Benteng Vredeburg dibangun pada tahun 1760 oleh Pemerintah Belanda yang kala itu merasa cemas dengan pesatnya kemajuan Kraton Yogyakarta. Alasan yang diterapkan Belanda membangun benteng yang cuma berjarak beberapa meter dari keraton merupakan untuk menjaga keamaan kraton dan sekitarnya. Tentu saja itu cuma trik belanda saja. Aslinya benteng itu dibuat sentra taktik dan pertahanan sekalian blokade pintu gerbang masuk keraton.
Bangunan yang mulanya disebut Rustenburg (persinggahan) kemudian diganti nama menjadi Vredenburg yang berarti ketentraman dan perdamaian. Sebagai daerah strategi pertahanan, Benteng Vredeburg dilengkapi dengan pintu gerbang menghadap ke barat (menghadap istana Negara), benteng mengelilingi, parit, dan jembatan angkat seperti era kastil. Ketika ini di belakang benteng sudah ada jalan masuk rahasia yang mengubungkan Museum Benteng Vredeburg, yang kini menjadi Taman pintar &Toko Buku yang dikenal dengan sebutan Shoping Center Yogyakarta.
karena dengan pasang surut keadaan Indonesia era penjajahan, Benteng Vredeburg malah mengalami perpindahan tangan dari satu penguasa ke penguasa lain. Fungsinya juga berubah-ubah, mulai dari benteng pertahanan strategi pasukan Belanda, benteng perlindungan para penduduk, tahanan, markas tentara, dan kini sekarang hasilnya difungsikan sebagai lokasi wisata dan belajar sejarah pengorbanan masyarakat Indonesia alias menjadi Museum Benteng Vredeburg
Sebelum masuk dalam Benteng Vredeburg kalian akan melewati pintu masuk jembatan yang melintang di atas parit namun kini menjadi kolam yang dulunya berfungsi sebagai pertahanan. Benteng, suasana tampak teduh. Taman di dalam benteng nan asri dan dipayungi pohon-pohon besar asyik dibuat tempat mengenal sejarah dan bersantai. Kalian dapat duduk di atas rerumputan dengan suasana seting tempat era penjajahan, di bangku beton, atau di teras bangunan-bangunan asli peninggalan Belanda yang mempunyai pintu besar dan atap tinggi. Sedangkan telah berusia ratusan tahun, deretan bangunan hal yang demikian masih tampak kokoh dan tidak lapuk dimakan waktu.
Ada demikian itu banyak hal yang dapat kalian pelajari di benteng ini. Bagi penggemar arsitektur era belanda, mengamati rumit bangunan dengan desain masa silam ini akan menjadi perjalanan yang mengasyikan. Apabila kalian penggemar sejarah, karenanya masuk dan aneka diorama di museum merupakan hal seharusnya. kalian dapat mengerjakan banyak hal lain seperti hunting foto, piknik di Indische Koffie, maupun sekedar merasakan semilir angin di taman.
Baca Juga : Persewaan Hiace Jogja Murah